Sedetik aku terdiam dari aktifitasku, aku tak dapat menghalangi rasa takut yang teramat dalam,
aku takut akan kehilangan kebahagiaanku lagi seperti dulu, karena aku tak mau itu terjadi,
Trauma yang mendalam sangat mengganggu hidupku, keinginanku untuk terus menjadi wanita yang kuat sirna sudah, semua kebahagiaanku di tukar dengan kesakitan dan penghianatan yang membuatku rapuh tak berdaya, tersungkur dan menatap langit yang gelap seperti akan turun hujan yang sangat deras. Aku tak perdulikan semua itu, karena derasnya hujan tak akan bisa menghapus rasa sakitku ini,
Aku tertipu, kau yang awalnya memberikan warna dalam hatiku, kini berubah menjadi warna kelabu yang tak dapat terubah sampai saat ini. Aku memulihkan semua rasa sakit ini dengan terus tertawa, namun "tak bisa" aku terus meneteskan air mata, karena kesakitanku, perihku, hanya aku yang rasakan dan tak ada seorangpun yang mampu membuatku terbangun dari mimpi burukku.
Tuhan mengerti apa yang aku rasakan, dan ia selalu memberiku seseorang yang silih beranti datang untuk menemaniku, namun terkadang hal ini membuatku begitu tak nyaman, karena aku tak mudah merasakan nyaman dengan seseorang. Aku hanya merasa nyaman dengan orang orang yang memang telah mengenalku, aku memikirkan, aku tak boleh banyak berharap kosong karena itu hanya menyiksaku. Mengapa begini? mimpiku hanya untuk kamu, entah untuk siapa mimpiku ini. Mimpi yang selalu ku idam idamkan, Aku tak ingin berakhir lagi menjadi pecahan gelas yang tak dapat di perbaiki lagi,
Mimpi buruk, telah usai
mmpi indah pun belum datang, takdir-Nya belum dapat aku raih, aku hanya dapat berusaha dan terus berdoa yang terbaik untukku dan menata kembali gelas yang pecah, walau tak sekuat dulu, namun aku dapat bertahan hingga semua nya menjadi hancur berkeping keping.
Tuntunlah aku tuhan, agar aku tak dapat mudah percaya dengan kata kata manis yang berujung penderitaan. Aku tak mau terjerat dalan kebohongan seseorang yang menjebakku ke dalam lubang kesakitan yang berujung mimpi buruk yang berkepanjangan.